Skip to main content

10 TIPS MENCEGAH CEDERA SAAT LARI (BAGIAN PERTAMA)

  Author/Penulis: dr. Alvin Wiharja, Sp.K.O., dr. Angelica Anggunadi, Sp.K.O.

Editor: Nanis Cahyaningdyah

Terbit pada https://www.planetsports.asia/blog/post/10-tips-mencegah-cedera-saat-lari-bagian-pertama

Ikuti langkah-langkah berikut untuk menjadikan lari Anda menyenangkan dan bermanfaat.


 Bahwa lari itu bermanfaat tentu sudah Anda ketahui. Mulai dari meningkatkan stamina, menjaga kebugaran, hingga menurunkan berat badan. Dilakukan bersama teman, lari bisa menjadi sarana refreshing yang fun. Menjadi tidak bermanfaat dan fun, saat Anda jatuh cedera. Karena itu, hindari cedera dengan melakukan langkah-langkah berikut:

1. Gunakan sepatu yang sesuai
Pertama, pastikan sepatu yang akan Anda gunakan didesain khusus untuk berlari. Pastikan juga ukuran dan bentuknya sesuai dengan kaki Anda sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan saat berlari. Anda bisa cek panduannya di sini.

2. Pemanasan dan pendingingan (cooling down) yang cukup
Pemanasan sebelum lari berguna untuk mengkondisikan otot dan sistem kardiorespirasi (jantung dan paru-paru) agar siap untuk “bekerja keras”. Untuk pemanasan, mulailah dengan berjalan cepat atau jogging dan tingkatkan bertahap hingga sampai pada kecepatan berlari Anda. Jangan lupa untuk melakukan pendinginan setelah berlari.

3. Peregangan
Pemanasan tidak sama dengan peregangan (stretching). Peregangan dilakukan setelah pemanasan dan setelah pendinginan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kelenturan otot.

4. Jangan memaksakan
Apabila Anda mulai merasa tidak nyaman dengan intensitas berlari Anda, misalkan karena mulai merasa nyeri atau kelelahan, jangan memaksakan diri. Beristirahat selama beberapa menit. Ini sangatlah berarti untuk mencegah rasa nyeri berkembang menjadi cedera serius ataupun mencegah cedera akibat kelelahan yang terjadi.

5. Tingkatkan jarak lari secara bertahap dan catat perkembangan Anda
Menambah jarak lari secara mendadak dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera. Membiasakan diri mencatat peningkatan jarak lari Anda akan membantu memberikan patokan apakah progresivitas penambahan jarak tersebut terlalu cepat atau terlalu lambat. Dianjurkan menaikan jarak secara bertahap sebanyak 10 persen setiap minggunya.

Comments

Popular posts from this blog

Dokter Olahraga - dr. Alvin Wiharja, Sp.K.O.

SIAPAKAH Dr. Alvin Wiharja, Sp.K.O? Apa pekerjaan DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN OLAHRAGA? Dr. Alvin Wiharja Sp.KO adalah seorang Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga yang fokus menerapkan terapi olahraga sebagai obat, untuk masalah cedera olahraga ataupun penyakit degeneratif. Nomor HP Contact Person: Admin - a/n Angga - 08172333770 (WA available) Biosketch: Di antara kesibukannya, dokter yang praktik di RS Melinda 2 Bandung dan RS Kasih Ibu Denpasar ini cukup aktif berkontribusi di bidang riset, ilmu pengetahuan dan pengabdian masyarakat. Beliau juga menjadi bagian tim Sports Science dan Sports Medicine Persib Bandung. Saat ini beliau juga menjadi konsultan dan penanggung jawab untuk divisi Health Science and Human Performance klub Bola Basket Profesional Prawira Bandung, yang dulunya adalah Garuda Bandung (sebelum berganti nama). Hingga sekarang, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini aktif di American College of Sports Medicine (ACSM), Research Fellow International Soc...

LIMA CEDERA TERSERING PADA PELARI

Author/Penulis: dr. Alvin Wiharja, Sp.K.O., dr. Angelica Anggunadi, Sp.K.O. Editor: Nanis Cahyaningdyah Terbit pada https://www.planetsports.asia/blog/post/lima-cedera-tersering-pada-pelari Apakah Anda pernah atau sedang merasakan salah satunya?   Berlari sekarang sudah menjadi tren di kalangan pecinta olahraga di Indonesia. Namun jangan salah, ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar kita bisa berlari secara aman dan nyaman. Mulai dari faktor kebugaran fisik Anda, pemilihan sepatu yang tepat, hingga ke track lari dan cuaca lingkungan yang aman. Apabila tidak diperhatikan, Anda malah akan menjadi rentan untuk mengalami cedera saat melakukan latihan.   Berikut adalah lima cedera tersering pada pelari yang diperoleh dari 115 kasus cedera pada pelari dari sebuah klinik kedokteran olahraga di Jakarta.